Saya mulai dengan mencari penjelasan mengenai konsep. Setelah membaca buku tersebut di atas, saya memahami konsep (concept) sebagai istilah yang digunakan untuk mendefinisikan atau menerangkan sesuatu secara abstrak. Dengan kata lain, konsep juga dapat saya katakan sebagai abstraksi (abstraction) mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi sejumlah karakteristik mengenai kejadian, keadaan, dan sebagainya, berkaitan dengan fenomena tersebut. Ambil sebagai contoh tanaman yang berbentuk fisik, yang dapat diabstraksikan dengan memaparkan ciri-cirinya. Tentu konsep juga dapat merupakan abstraksi sesuatu yang tidak berbentuk fisik, katakan misalnya produksi optimal yang juga dapat diabstraksikan dengan menggunakan paparan tertentu. Satu konsep selalu berhubungan dengan konsep lain. Hubungan satu konsep dengan konsep lain tersebut diuraikan dalam bentuk proposisi (proposition). Misalnya, proposisi antara konsep tanaman dan konsep produksi optimal adalah bahwa perbaikan teknik budidaya diperlukan agar tanaman dapat berproduksi optimal. Proposisi yang kebenarannya tidak perlu dipertanyakan lagi karena telah teruji melalui berbagai penelitian disebut aksioma (axiom) atau postulat (postulate), sedangkan proposisi yang diturunkan melalui proses deduksi dari sejumlah aksioma atau postulat disebut teorema (theorem). Agar suatu axioma atau postulat dan theorema menjadi benar, diperlukan asumsi (assumption), yaitu sesuatu yang dianggap benar tanpa memerlukan pembuktian. Pada pihak lain, serangkaian proposisi yang digunakan untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep menggunakan aksioma atau postulat dan teorema berdasarkan atas asumsi tertentu disebut teori (theory). Meskipun melibatkan aksioma atau postulat dan teorema, teori sebagai kesatuan yang utuh belum dibuktikan kebenarannya. Namun demikian, teori bermanfaat untuk memahami suatu fenomena.
Dimensi tertentu yang mempunyai variasi yang terukur dari suatu konsep adalah peubah atau variabel (variable). Misalnya, peubah dari konsep tanaman antara lain adalah tinggi tanaman, peubah dari konsep hama dan gulma adalah padat populasi, dan peubah dari konsep penyakit adalah intensitas (terdiri atas kejadian dan keparahan penyakit). Karena merupakan dimensi dari konsep, sebagaimana halnya konsep maka peubah juga saling berhubungan satu sama lain secara sejajar (symetrical), tidak sejajar (asymetrical), atau timbal balik (reciprocal). Bila hubungan antara dua konsep dinyatakan dalam bentuk proposisi, hubungan antara dua peubah dinyatakan sebagai hipotesis (hypothesis). Misalnya, hubungan antara peubah tinggi tanaman dan padat populasi gulma dapat dinyatakan sebagai diduga bahwa tinggi tanaman mempengaruhi padat populasi gulma. Seringkali, hipotesis dinyatakan sebagai hubungan antara suatu tindakan dengan sejumlah peubah sekaligus, misalnya perlakuan pemupukan diduga mempengaruhi pertumbuhan populasi gulma. Dalam hal ini, pertumbuhan populasi gulma sebenarnya merupakan konsep yang terdiri atas peubah padat populasi, dominansi, dan frekuensi yang diukur secara berulang.
Hubungan antara dua peubah yang penting dalam penelitian adalah hubungan tidak sejajar dan hubungan timbal balik. Bila dalam hubungan tidak sejajar atau timbal balik nilai suatu peubah menentukan nilai peubah lain maka peubah yang menentukan disebut peubah bebas (independent variable), sedangkan peubah yang nilainya bergantung pada peubah lain disebut peubah bergantung (dependent variable). Pada penelitian eksperimental, peubah bebas merupakan peubah yang diatur sebagai perlakuan, sedangkan pada penelitian observasional, peubah bebas merupakan peubah yang menentukan nilai peubah lain. Hubungan antara peubah bebas dan peubah tidak bebas dalam penelitian eksperimental merupakan hubungan pengaruh sebab-akibat, sedangkan hubungan antara kedua peubah pada penelitian observasional merupakan pengaruh relasional. Hubungan pengaruh sebab-akibat dimungkinkan dalam penelitian eksperimental melalui pengendalian terhadap faktor lingkungan melalui perancangan percobaan sehingga yang menentukan nilai peubah tidak bebas hanya perlakuan sebagai peubah bebas. Hubungan pengaruh sebab-akibat tersebut tidak dapat diperoleh melalui penelitian observasional karena dalam penelitian semacam itu faktor lingkungan tidak dikendalikan. Saya akan memaparkan mengenai penelitian eksperimental dan penelitian onservasional ini pada tulisan lain.
Selain melibatkan dua peubah, hubungan antarpeubah juga dapat melibatkan lebih dari dua peubah. Misalnya, dalam hubungan asimetris yang melibatkan tiga peubah, terdapat peubah penekan (suppressor variable), peubah pengganggu (intervening variable), peubah antara, dan peubah anteseden (antecedent variable). Peubah penekan adalah peubah yang bekerja terhadap peubah bebas dan peubah tidak bebas sehingga menyebabkan hubungan peubah bebas dengan peubah tidak bebas menjadi tidak tampak. Sebaliknya, peubah pengganggu adalah peubah yang bekerja terhadap peubah bebas dan peubah tidak bebas sehingga menyebabkan hubungan antara peubah bebas dengan peubah tidak bebas yang sebenarnya tidak ada menjadi seakan-akan ada. Peubah antara merupakan peubah yang terletak di antara peubah bebas dan peubah tidak bebas, sedangkan peubah anteseden merupakan peubah yang bekerja terhadap peubah bebas sehingga menentukan hubungan peubah bebas dengan peubah tidak bebas. Kadang-kadang tidak dapat ditentukan peubah yang berkaitan langsung dengan suatu konsep, dalam hal ini digunakan konsep peubah pendekat (proxy cariable). Dalam kaitan ini, intensitas penyakit dapat dipandang sebagai peubah pendekat terhadap peubah padat populasi patogen.
Agar saya dapat mengukur suatu peubah maka perubah tersebut perlu saya berikan definisi operasional (operational definition) untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan peubah yang bersangkutan dan bagaimana cara mengukurnya. Misalnya, untuk peubah tinggi tanaman saya menggunakan definisi operasional ukuran dari permukaan tanah sampai titik tumbuh tertinggi tanaman yang diukur dengan menggunakan meteran. Saya memberikan definisi operasional terhadap peubah padat populasi kutu loncat jeruk asia sebagai jumlah telur dan nimfa yang terdapat pada pucuk tanaman jeruk sampai tiga daun terbuka sempurna yang diambil dengan menggunakan kanting plastik dan kemudian dihitung di laboratoeium. Bila hubungan antara dua peubah berupa hipotesis maka hubungan antara dua peubah berbentuk hipotesis statistik. Hipotesis statistik terdiri atas hipotesis nol yang menyatakan dugaan mengenai tidak adanya hubungan atau pengaruh dan hipotesis alternatif yang menyatakan dugaan mengenai hubungan sebaliknya. Hipotesis statistik ini selanjutnya menentukan teknik analisis statistik yang nantinya akan digunakan untuk menganalisis data penelitian.
Sebagaimana telah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya, perumusan hipotesis dan hipotesis statistik secara formal ini diperlukan tentu saja hanya apabila data penelitian nantinya akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik inferensial. Penelitian seperti ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif (quantitative research). Pada kategori penelitian kualitatif (qualitative research), saya menggunakan topik (topic) dan tema (theme) sebagai padanan bagi konsep peubah, meskipun tidak benar-benar sama. Dalam hal ini topik merupakan satuan isi terkecil yang dapat saling berhubungan dengan topik lain, sebagaimana peubah dapat berhubungan dengan peubah lain. Bila hubungan-hubungan yang melibatkan dua topik tersebut digabungkan berdasarkan atas kesamaan tertentu maka akan membentuk tema dengan pola-pola tertentu. Topik dan tema ini dapat saya tentukan sebelum pelaksanaan atau setelah pelaksanaan penelitian, bergantung pada pendekatan dan tujuan penelitian.
Unsur penelitian sebagaimana yang telah saya uraikan di atas diperlukan agar saya dapat menentukan bagaimana nantinya data akan dikumpulkan dan dianalisis. Dengan kata lain, saya perlu memahami mengenai unsur penelitian dan hubungannya satu sama lain agar dapat merancang metode penelitian dengan baik. Mungkin ini berbeda dengan yang selama ini diajarkan oleh para dosen metode penelitian, tetapi dengan memahami unsur penelitian dan hubungannya satu sama lain tersebut saya berharap bisa memahami metodologi penelitian secara lebih menyeluruh dan utuh.
Revisi belum pernah dilakukan
Hakcipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.
Dari tulisan diatas, saya dapat memahami mengapa unsur penelitian itu dilakukan dan Hubungan antara dua peubah yang penting dalam penelitian yaitu hubungan tidak sejajar dan hubungan timbal balik.
BalasHapusterima kasih pak
Saya berharap, sebelum menyusun proposal penelitian, Anda terlebih dahulu mengidentifikasi unsur penelitian yang akan digunakan.
Hapusdengan adanya konsep misalkan dalam tulisan ini,saya memahami bahwa konsep dapat membawa kita lebih jauh dalam menentukan suatu titik utama pada sesuatu yang telah menjadi bahan penelitian.dengan kata lain konsep ini sangat membantu.seprti contoh yang kia lihat dalm tulisan ini.
BalasHapusIbarat memasak, konsep itu adalah bahan yang akan dimasak. Agar masakan enak, selain bahan juga diperlukan bumbu dan alat-alat memasak. Itulah sarana penalaran (tulisan berikutnya). Dan tentu saja pengalaman orang yang memasak (diperoleh dengan cara belajar, belajar, dan terus belajar, sehingga memperoleh pengalaman).
Hapusterima kasih pak karena dengan tulisan ini saya dapat memahami pentingnya unsur penelitian dan hubungan antara dua peubah.
BalasHapusDengan adanya tulisan mengenai Unsur penelitian ini dapat membantu saya memahami mengenai unsur penelitian dan hubungannya satu sama lain dan perlu melakukan unsur penelitian agar dapat merancang metode penelitian dengan baik.
BalasHapusDari tulisan ini saya dapat memahami bahwa unsur penelitian sangan berperan penting dalam melakukan suatu penelitian .
BalasHapusTerimakasih untuk penjelasan tentang peubah tegantung dan bebas .
Tolong Bapak jelaskan tentang peubah moderator yang biasa saya dengar namun kurang memahaminya.
Terimakasih.
Peubah moderator merupakan peubah ketiga yang mempengaruhi peubah bebas dan peubah tidak bebas dalam intensitas yang berbeda sehingga hubungan antara peubah bebas dengan peubah tidak bebas menjadi berubah. Misalkan X adalah peubah bebas dan Y adalah peubah tidak bebas yang berhubungan X--->Y. Bila terdapat peubah moderator M yang berpengaruh terhadap X (M--->X) dan berpengaruh terhadap Y (M-->Y) maka hubungan antara X dan Y bisa berubah menjadi X->Y (perhatikan jumlah tanda - yang saya gunakan untuk menyatakan intensitas hubungan).
HapusTerimakasih pak
HapusDari tulisan diatas membuat saya mengerti mengapa unsur penelitian itu diperlukan dalam penelitian dan hubungan antara dua peubah .
BalasHapusterima kasih banyak Pak
terima kasih pak.. dari tulisan ini dapat membantu saya untuk mengerti unsur penelitian itu sendiri dan sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi nantinya
BalasHapusBaik Yefta, mudah-musahan jika pada saat ujian nanti ada pertanyaan yang berkaitan dengan peubah, Yefta dapat menjawab dengan benar.
Hapusterima kasih pak...
BalasHapusdengan adanya tulisan diatas saya lebih memahami bagiamana mengunakan dua konsep yang dinyatakan dalam bentuk proposisi dalam penelitian saya nanti.
Terima kasih Bapak,atas tulisannya.
BalasHapusDengan adanya tulisan ini dapa membantu saya untuk lebih memahami pentingnya suatu unsur dalam suatu penelitian. Ternyata unsur penelitian sangatlah diperlukan agar dapat mementukan bagaimana suatu data dikumpulkan dan dianalisis.
Dari tulisan ini saya dapat memahami bahwa Hubungan antara dua peubah yang penting dalam penelitian adalah hubungan tidak sejajar dan hubungan timbal balik. Bila dalam hubungan tidak sejajar atau timbal balik nilai suatu peubah menentukan nilai peubah lain maka peubah yang menentukan disebut peubah bebas, sedangkan peubah yang nilainya bergantung pada peubah lain disebut peubah bergantung.
BalasHapusterima kasih pak
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDengan adanya tulisan ini dapat memebantu saya dalam memahami pentingnya suatu unsur dalam penelitian,di dalam suatu penelitian sangat di perlukan unsur,oleh karena itu saya akan membaca kembali blog ini lagi,,terima kasih Pak......
BalasHapusterima kasih bpk,
BalasHapusdengan adanya tuliasan ini dapt membantu saya untuk lebih pahami tentang manfaat suatu unsur dalam sautu penelitian,dengan dua peubah.
terima kasih pak, dengan bacaan diatas saya jadi mengerti bahwa dengan penelitian kita perlu menggumpulkan data – data setelah mengumpulkan data tersebut dibahas dalam penelitian mengikuti unsur penelitian yang dibuat.
BalasHapusTulisan Bapak ini sangat menarik dan berguna, karena dalam proses belajar saat ini saya masih perlu belajar dan membaca lebih banyak lagi agar lebih mengerti.
BalasHapusTerima Kasih Bapak,,,
Terima kasih Pak,,,dengan tulisan ini saya bisa mengetahui pentingnya unsur penelitian dalam suatu penelitian,
BalasHapusterima kasih bapak saya dapat mengerti bahwa penelitian itu diperlukan dalam penelitian dan hubungan antara dua peubah .
BalasHapusSetelah membaca tulisan ini, saya menjadi jauh lebih mengerti akan perlunya unsur-unsur penelitian, terutama tentang hubungan antar peubah, yang akan mengantar kita untuk menentukan hipotesis, yang selanjutnya akan menentukan teknik analisis statistic yang akan digunakan dalam menganalisis data penelitian. Dengan demikian saya perlu memahami mengenai unsur penelitian dan hubungannya satu sama lain agar dapat merancang metode penelitian dengan baik.
BalasHapusTerimah kasih bapak, atas bacaan di atas saya bisa mengetahui hubungan antara dua peubah yang penting dalam penelitian adalah hubungan tidak sejajar dan hubungan timbal balik dan saya bisa mengetahui pentingnya unsur penelitian.
BalasHapusTerima kasih Pak Wayan, melalui tulisan ini membuat kami lebih memahami tentang unsur penelitian yang diperlukan dalam suatu penelitian.
BalasHapusTerima kasih pak,saya mendapat gambaran baru tentang penelitian, ternyata dalam melakukan penelitian harus ada unsur penelitian. Unsur penelitian sangat berhubungan satu sama lain berarti dalam melakukan penelitian tidak asal membuat rumusan masalah dan hipotesis tapi harus berdasarkan unsur penelitian yang di buat oleh seorang peneliti sebelum melakukan penelitian.
BalasHapusTerima kasih pak,,,
BalasHapusdengan membaca tulisan ini saya dapat memahami bagaimana menentukan unsur dalam proses penelitian
Terima kasih buat tulisannya,dan harapan saya juga mungkin sudah ditulis pada paragraf terakhir.
BalasHapussemoga selalu memberi pencerahan pak,nuwun
BalasHapus