Selamat Datang

Selamat datang kepada kawan-kawan yang telah berkenan berkunjung. Blog ini bercerita tentang usaha saya untuk belajar meneliti. Bila kawan-kawan juga baru mulai belajar meneliti, silahkan jelajahi blog ini. Tetapi bila telah berpengalaman, blog ini bukan untuk Anda. Karena saya baru belajar meneliti maka tulisan-tuilisan akan terus menerus saya revisi, seiring dengan pustaka yang saya peroleh dan masukan dari kawan-kawan. Karena itu, silahkan sampaikan komentar pada bagian bawah setiap tulisan dan kunjungi lagi lain kali, untuk membaca tulisan revisi paling mutakhir.

Sabtu, 30 November 2013

13. Analisis Kualitatif: Sejauh Mana Diperlukan dan Bagaimana Melakukannya?

Print Friendly and PDF Pada bidang ilmu sosial dan humaniora, tentu saja analisis kualitatif sangat diperlukan. Saya bertanya sejauh mana diperlukan dalam kaitan dengan penelitian dalam bidang agroteknologi pada fakultas-fakultas pertanian. Sebagaimana kawan-kawan tentunya sudah ketahui, bidang agroteknologi pada dasarnya merupakan penerapan teknologi dalam bidang pertanian. Tapi nanti dulu, tenologi mungkin memang tidak memerlukan analisis kualitatif. Tapi penerapan teknologi dalam bidang pertanian lain lagi. Penerapan berkaitan dengan manusia dan oleh karena itu, mau tidak mau berurusan dengan berbagai hal yang bersifat kualitatif. Pada tulisan ini saya akan mencoba memaparkan penggunaan teknik-teknik analisis kualitatif, kalau bukan sebagai metode utama, setidak-tidaknya untuk mempertajam teknik-teknik analisis kuantitatif yang lazim digunakan dalam bidang agroteknologi.


Sebelum melanjutkan, perlu saya sampaikan bahwa data kualitatif dapat dianalisis secara kuantitatif. Pandangan bahwa data kualitatif dapat dianalisis secara kuantitatif tersebut tentu saja terutama dianut di kalangan realisme ilmiah (baca tulisan Apa Yang Kau Cari Palupi dan tulisan The Qualitative Debate pada situs Web Center for Social Research Methods). Analisis kualitatif yang dimaksud di sini adalah analisis yang dilakukan dengan menuliskan sesuatu atau mengidentifikasi tema-tema tertentu dari data yang berupa transkrip wawancara, catatan lapangan, foto atau video mengenai obyek penelitian, atau pustaka. Perhatikan bahwa tidak seluruh teknik analisis kualitatif melibatkan identifikasi tema, misalnya analisis diskursus dan analisis percakapan tidak memerlukan identifikasi tema. Namun sebagian besar teknik analisis kualitatif kini melibatkan identifikasi tema. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan tema adalah bagian dari tulisan dalam transkripsi wawancara maupun catatan lapangan atau bagian dari foto maupun video yang menggambarkan suatu fenomena atau bagian dari fenomena tertentu. Identifikasi tema dilakukan melalui proses pengkodean (coding), yaitu pemberian label tertentu sesuai dengan ide tertentu yang terkandung dalam data. Kode dapat berupa frase (bagian kalimat), satu kalimat atau gabungan beberapa kalimat, atau bagian foto atau video yang mengandung suatu topik atau ide tertentu.

Identifikasi tema dapat dilakukan berdasarkan teori tertentu sebelum pengumpulan data (a priori) atau berdasarkan data setelah data terkumpul (a posteori, grounded). Pendekatan mana yang kawan-kawan gunakan ditentukan oleh metodologi penelitian kualitatif yang telah ditetapkan. Kawan-kawan dapat mempelajari lebih lanjut mengenai apa yang harus dikode dan bagaimana cara melakukukan pengkodean serta memeriksa contoh pengkodean secara manual dari situs Online QDA. Pengkodean sebagai bagian penting dari analisis data kualitatif dapat digambarkan sebagai interaksi timbal balik yang melibatkan unsur-unsur menyadari keberadaan sesuatu (noticing things), memikirkan mengenai sesuatu (think about things), dan mengumpulkan sesuatu (collect things):
Bagain interaksi di atas sekaligus mengindikasikan bahwa analisis kualitatif dilakukan bukan sebagai langkah terpisah dari proses pengumpulan data, sebagaimana pada analisis data kuantitatif. Karena itu, dan juga karena data kualitatif biasanya sangat banyak sehingga pengkodean secara manual menjadi sangat berat. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, analisis data kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi analisis data kualitatif (Computer Asisted Qualitative Data AnalysiS, CAQDAS)(kembaran program aplikasi analisis statistika). Tetapi program aplikasi ini bekerja dengan pendekatan yang sama sekali berbeda dengan program aplikasi analisis statistika. Lagipula, kawan-kawan perlu mengetahui apa yang dapat dan apa yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan CAQDAS. Melalui pengkodean, analisis kualitatif pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi kode, membangun struktur kode (kaitan kode satu dengan kode lainnya), merevisi pengodean dan struktur kode, dan menggabungkan sejumlah kode lebih khusus menjadi kode lebih umum sebagai hasil penelitian.

Analisis kualitatif dalam bidang agroteknologi mungkin tidak melibatkan pengkodean transkrip hasil wawancara. Tetapi penelitian survei dalam bidang agroteknologi dapat menghasilkan data dalam bentuk catatan mengenai ciri-ciri tanaman, ciri-ciri organisme pengganggu tumbuhan, ciri-ciri organisme bermanfaat, gejala dan tanda penyakit tanaman, dan sebagainya. Pertanyaannya adalah apa yang kawan-kawan lakukan untuk menyiapkan pengumpulan data semacam itu dan bagaimana kemudian kawan-kawan mengumpulkannya? Mungkin kawan-kawan akan  menjawab, dengan mencatat pada lembar pengamatan. Benar, dengan 'mencatat' pada lembar pengamatan. Ada kata 'mencatat' dalam jawaban pertanyaan tersebut, berarti ada catatan. Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah bagaimana kemudian kawan-kawan menganalisis data yang berupa catatan tersebut? Belum lagi bila kawan-kawan mengambil foto atau video mengenai ciri-ciri tanaman, ciri-ciri organisme pengganggu tumbuhan, ciri-ciri organisme bermanfaat, atau gejala dan tanda penyakit tanaman yang kawan-kawan amati. Bagaimana menganalisis foto dan video tersebut?

Setelah membaca uraian di atas, kawan-kawan akan menjawab, dengan analisis kualitatif. Tapi bagaimana melakukannya? Tentu saja dengan pengkodean, secara manual atau dengan menggunakan program aplikasi CAQDAS. Mengingat pencatatan ciri-ciri tanaman, ciri-ciri organisme pengganggu tumbuhan, ciri-ciri organisme bermanfaat, atau gejala dan tanda penyakit tanaman maupun pengambilan foto atau video mengenai ciri-ciri tersebut diperlukan untuk melakukan identifikasi maka pengkodean sebaiknya dilakukan dengan pendekatan a priori, yaitu dengan menetapkan kode berdasarkan tema yang diperlukan untuk melakukan identifikasi. Tema-tema yang diperlukan untuk melakukan identifikasi tentu saja harus dikode terlebih dahulu secara manual dari kunci determinasi yang akan digunakan untuk melakukan identifikasi. Dengan pendekatan ini maka kawan-kawan dapat mengumpulkan data (baik berupa catatan maupun foto atau video) sesuai dengan yang diperlukan untuk melakukan identifikasi.

Keterampilan melakukan analisis kualitatif tentu saja juga akan sangat membantu dalam penulisan tinjauan pustaka. Sama seperti pada pengumpulan dan analisis data untuk melakukan identifikasi, kawan-kawan perlu terlebih dahulu menentukan tema-tema yang akan menjadi bagian-bagian tinjauan pustaka. Penentuan tema-tema tersebut disesuaikan dengan struktur tinjauan pustaka yang akan ditulis dan struktur tinjauan pustaka tentu harus disusun dengan mengacu pada teori yang digunakan sebagai dasar penelitian. Kawan-kawan dapat kemudian menggunakan tema-tema tersebut untuk melakukan penelusuran pustaka, baik secara offline (di perpustakaan) maupun secara online (melalui Internet). Melalui internet kawan-kawan dapat memperoleh pustaka dalam jumlah besar. Pertanyaannya kemudian adalah pustaka mana yang kawan-kawan perlu kutip untuk mendukung suatu pernyataan tertentu dalam tinjauan pustaka? Kawan-kawan dapat menjawab pertanyaan ini dengan melakukan pengkodean setiap pustaka dengan menggunakan program aplikasi CAQDAS atau bahkan cukup dengan menggunakan program aplikasi pengelolaan pustaka semacam EndNote atau Zotero.

Setelah membaca uraian mengenai analisis kualitatif ini mudah-musahan kawan-kawan memahami, meskipun penelitian pada bidang agroteknologi pada umumnya menggunakan pendekatan kuantitatif, penguasaan analisis kualitatif tetap bisa sangat bermanfaat bagi kawan-kawan. Lebih-lebih nanti pada saat penyajian dan pembahasan hasil penelitian, kawan-kawan akan banyak terbantu bila menguasai pendekatan analisis kualitatif. Bagaimanapun juga, penyajian hasil dan pembahasan penelitian harus kawan-kawan lakukan dengan menggunakan kata-kata. Perangkaian kata-kata menjadi kalimat, kalimat menjadi alinea, dan alinea menjadi bagian tertentu dari penyajian hasil dan pembahasan, semuanya memerlukan keterampilan berpikir kualitatif.

Revisi belum pernah dilakukan
Creative Commons License

Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.

42 komentar:

  1. Terima kasih untuk tulisannya, tetapi setelah saya membaca berulang-ulang saya tetap tidak mengerti tentang tulisannya apalagi mengenai bagaimana cara melakukan pengkodean dan apa yang harus di kode karena penjelasannya menggunakan bahasa inggris.
    terima kasih,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari penelitian kuantitatif kita memperoleh data dalam bentuk angka-angka yang kemudian kita analisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik. Dari penelitian kualitatif kita memperoleh rekaman wawancara yang kita tuliskan dalam bentuk transkripsi wawancara. Menganalisis data penelitian kualitatif berarti menganalisis rangkaian kata-kata untuk menemukan rangkaian kata-kata mana yang merupakan topik yang kita cari. Rangkaian kata-kata yang membentuk suatu topik tertentu disebut kode dan proses untuk menentukan kode tersebut disebut pengkodean. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk menemukan kode-kode (topik-topik) dari tulisan (transkripsi) hasil wawancara. Mudah-mudahan ini membantu. Bahasa Inggris? Mahasiswa universitas berwawasan global seharusnya bisa berbahasa Inggris (kalau tidak, berarti ada yang gombal membuat semboyan universitas berwawasan global).

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. terima kasih pak atas materi yang telah di bagikan kepada saya, setelah saya membaca tulisan diatas saya masih kurang paham denga apa itu metodologi penelitian kualitatif ?

    BalasHapus
  4. Terima kasih buat tulisannya, tulisan yang cukup panjang juga untuk saya sendiri pak namun mungkin memang harus begini supaya jelas. Saya memiliki beberapa pertanyaan Pak antara lain:
    1.Mengenai anak-anak panah yang berada ditengah gambar, apakah itu maksudnya ketiga unsur tersebut berjalan bersamaan atau bagaimana?
    2. Untuk memahami penganalisahan apakah saya memerlukan ketrampilan khusus?
    3. Apa saja ketrampilan-ketrampilan tersebut dan bagaimana mengembangkannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, dalam penelitian kualitatif murni, perumusan masalah, pengumpulan data, dan analisis data dilakukan bersamaan. Setiap metode memerlukan keterampilan khusus, yang diperoleh dengan cara berlatih (belajar).

      Hapus
  5. Terimakasi kasih pak untuk tulisan ini..karna saya belajar ternyata dalam suatu penelitian tidak hanya menggunakan analisis kuantitatif tapi juga yang paling penting adalah menggunakan analisisis kualitatif..walaupun penelitian dengan menggunakan anailisis kuantitaif mungkin akan terlihat lebih keren dan lebih ilmiah oleh sebagian orang karna dipenuhi dengan hitungan dan angka-angka dibandingkan penelitian yang menggunakan analisis kualitatif. Tapi apakah kelebihan dan kekurangan dari kedua analisis tersebut?

    Leni Sulitna Adak email: sulitnaadakleni@yahoo.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seorang teman bercerita, ia mempunyai masalah tekanan darah tinggi (sampai 150/100), sedangkan sitrinya mempunyai masalah tekanan darah rendah (sering sampai 90/60). Menurut hasil analisis kualitatif, rata-rata tekanan darah kedua suami istri ini adalah 120/80, yang berarti tidak ada masalah kesehatan apa-apa di antara keduanya. Tapi apakah memang benar begitu?

      Hapus
  6. Terimakasi kasih pak untuk tulisan ini..karna saya belajar ternyata dalam suatu penelitian tidak hanya menggunakan analisis kuantitatif tapi juga yang paling penting adalah menggunakan analisisis kualitatif..walaupun penelitian dengan menggunakan anailisis kuantitaif mungkin akan terlihat lebih keren dan lebih ilmiah oleh sebagian orang karna dipenuhi dengan hitungan dan angka-angka dibandingkan penelitian yang menggunakan analisis kualitatif. Tapi apakah kelebihan dan kekurangan dari kedua analisis tersebut?

    BalasHapus
  7. terima kasih pak, saya mau bertanya mengapa dalam analisis kualitatif tidak melibatkan pengkodean transkrip hasil wawancara?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis kualitatif memerlukan pengkodean, hanya pada analisis kualitatif dengan metodologi tertentu tidak dilakukan pengkodean.

      Hapus
    2. oke Pak.. terima kasih atas penjelasan tambahannya.

      Hapus
  8. Dengan membaca tulisan Bapak tentang Analisis Kualitatif,tulisan sangat bermanfaat bagi saya untuk berpikir kualitatif pada waktu penyajian penelitian nanti.
    Terima Kasih Pak

    BalasHapus
  9. D1 tulisan ini sangat membantu saya dalam menentukan analisis kualitatif diman analisis ini diperoleh dengan cara pengkodean, secara manual atau dengan menggunakan program aplikasi CAQDAS. Mengingat pencatatan ciri-ciri tanaman, ciri-ciri organisme pengganggu tumbuhan, ciri-ciri organisme bermanfaat, atau gejala dan tanda penyakit tanaman maupun pengambilan foto atau video mengenai ciri-ciri tersebut diperlukan untuk melakukan identifikasi maka pengkodean sebaiknya dilakukan dengan pendekatan a priori, yaitu dengan menetapkan kode berdasarkan tema yang diperlukan untuk melakukan identifikasi.

    BalasHapus
  10. trima kasih pak...saya kurang mengerti pada bagian pendekatan analisis kualitatif..

    BalasHapus
    Balasan
    1. So, please read agan and again. Baca dan baca sekali lagi. Ketika membaca, kita melakukan analisis kualitatif. Apa yang dipahami dari membaca sesuatu merupakan hasil analisis kualitatif.

      Hapus
  11. terima kasih pak atas informasinya mengenai analisis kuantitatif. apa itu analisis kuantitatif pak, soalnya saya belum tahu artinya. terima kasih......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baca sekali lagi dan sekali lagi. Data terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif tentu dianalisis secara kuantitatif (biasanya dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistika). Data kualitatif bisa dianalisis secara kuantitatif (dengan pengkodean dan pemberian nilai angka terhadap kode) atau dianalisis kualitatif dengan cara mengidentifikasi tema atau topik dari data yang berupa tulisan hasil transkripsi wawancara.

      Hapus
  12. Dari tulisan yang sudah saya baca dapat saya pahami mengenai Analisis Kualitatif. Dan saya juga dapat mengetahui kalau dalam melakukan Analisis Kualitatif dilakukan dengan pengkodean, secara manual atau dengan menggunakan program aplikasi CAQDAS. Terima kasih Pak

    BalasHapus
  13. Terima kasih pak...dari blog ini saya bisa mengetahui bahwa,Analisis kualitatif di gunakan untuk mengidentifikasi pengkodean dan analisis data kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan program CAQDAS (Computer Asisted Qualitative Data AnalysiS).

    BalasHapus
  14. Dari tulisan ini saya bisa memahami pentingnya analisis kualitatif meskipun pada jurusan agroteknologi tidak terlalu di fokuskan pada hal itu tetapi tanpa di sadari bahwa dengan menjelaskan hal -hal kuantitatif menggunakan kalimat dengan sendirinya telah melakukan analisis kualitatif.
    Sistem pengkodean sebagai cara untuk analisis kualitatif sangat bermanfaat bagi kami.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  15. Dari tulisan ini ada bagian belum terlalu saya mengerti,yaitu bagian "data kualitatif dapat dianalisis secara kuantitatif'?Tanpa mengurangi rasa hormat saya,tolong bapak jelaskan yang lebih terperinci tetapi sederhana maksud dari bagian ini.
    untuk selebihnya,seluruh tulisan ini sangat bagus.
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samuel, bertanya kepada seseorang tidak akan mengurangi rasa hormat. Data kualitatif dapat dianalisis secara kuantitatif setelah tema-tema atau topik-topik hasil pengkodean diberi skala. Misalnya, gejala penyakit bercak kecil-kecil diberi skala 1, bercak besar-besar diberi skala 2, dan bercak-bercak yang saling bergabung diberi skala 3. Angka 1, 2, dan 3 hasil pemberian skala terhadap kode gejala penyakit kemudian dapat dianalisis secara kuantitatif, misalnya dengan menggunakan teknik analisis statistika non-parametrik.

      Hapus
  16. Terima kasih Bpk karena tulisan di atas buat mengetahui tentang analisis kualitatif.
    Keterampilan melakukan analisis kualitatif tentu saja juga akan sangat membantu dalam penulisan tinjauan pustaka. Sama seperti pada pengumpulan dan analisis data untuk melakukan identifikasi, kawan-kawan perlu terlebih dahulu menentukan tema-tema yang akan menjadi bagian-bagian tinjauan pustaka

    BalasHapus
  17. Terima kasih Pak,atas materi yang bpk berikan,tapi saya belum pahami tentang bagaimana cara menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan pengkodean.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Data kualitatif biasanya berupa rekaman wawancara yang sebelum dianalisis terlebih dahulu perlu ditranskripsi, yaitu menuliskan rekamanan ke dalam tulisan sebagaimana adanya. Transkripsi tersebut kemudian dibaca dan ditandai bagian-bagian yang relevan dengan penelitian; proses inilah yang disebut pengkodean. Pengkodean dapat dilakukan secara manual, misalnya dengan memberikan stabilo, atau dengan bantuan komputer, misalnya dengan menggunakan program aplikasi NVivo.

      Hapus
  18. terima kasih pak, dari materi di atas saya kurang mengerti bagaimana cara menggunakan Analisis Kualitatif dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan baca sekali lagi dan klik tautan yang saya berikan untuk memperoleh referensi guna mempermudah memahami.

      Hapus
  19. terima kasih bapak,setelah membaca bacaan diatas,saya belum mrngerti tentang data kwalitatif yang dapat dianalisis secara data kwantitatif,dan cara menentukan tema dengan cara pengkodean.

    BalasHapus
  20. Terimakasih bapak dari tulisan di atas saya dapat mengerti bawwa belajar ternyata dalam suatu penelitian tidak hanya menggunakan analisis kuantitatif tapi juga yang paling penting adalah menggunakan analisisis kualitatif, terima kasih atas bantuan yang bapak berikan kepada saya.

    BalasHapus
  21. terima kasih pak,dari bacaan diatas saya menjadi paham tentang analisis kuantitatif , dalam analisis kuantitatif saya perlu survei agar saya bisa menuliskan penelitian dengan tidak begittu ragu.

    BalasHapus
  22. Setelah membaca tulisan ini saya menjadi lebih mengerti tentang analisis kualitatif karena selama ini tidak diajarkan mengenai analisis kualitatif.
    Yang saya ingin tanyakan hasil analisis kulitatif akan ditampilkan seperti apa? Seperti pada analisis kuantitaf yang biasanya ditampilkan dalam tabel dengan anova atau tabel-tabel uji lanjut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis kualitatif biasanya disajikan dalam bentuk kutipan transkripsi wawancara untuk mewakili suatu tema atau topik tertentu hasil pengkodean. Kutipan dapat saja disajikan dalam bentuk tabel atau peta konsep (secara grafis).

      Hapus
  23. Terimah kasih bapak atas bacaan di atas tapi saya masih kurang mengerti dengan analisis kulitatif yang di lakukakan dengan pengkoden.

    BalasHapus
  24. analisis kualitatif dilakukan pada saat melakukan penelitian di rumah kaca,di rumah kaca harus dibuat kode, untuk karena tiap kode perlakuan antara tiap kode berbeda sehingga pada hasil yang diperoleh datanya juga berbeda.
    Terima kasih pak, saya akan selalu ingat kata- katanya pak waktu perkuliah. Pak menjelaskan tentang kode , dimana kode itu dibuat oleh peneliti dan yang tahu hanya sipeneliti dan dosen pembimbingnya saja dan apabila ditulis dalam hasil harus ditulis varietas agar orang yang membaca tidak bingung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, yang saya maksudkan dengan kode dalam analisis kualitatif berbeda dengan yang saya maksud dengan kode pada perancangan percobaan. Tapi dalam perancangan percobaan, memang benar bahwa kode hanya digunakan pada saat melaksanakan percobaan (supaya peneliti tidak hapal petak mana diberikan perlakuan apa), bukan dalam menuliskan hasil dan pembahasan (akan menyulitkan pembaca untuk membaca).

      Hapus
  25. Terima kkasih pak dengan tulisan ini memberikan saa pemahaman tentang danta kualitatif serta bagaimana menganalisa sevara kuantitatif

    BalasHapus
  26. Terima kasih Pak...
    adanya tulisan ini memberikan informasi tentang Analisis Kualitatif, yang belum pernah diajarkan oleh dosen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dosen lain mungkin menganggap analisis kualitatif itu mudah sehingga tidak perlu dipelajari (atau dosen tidak memahami apa itu analisis kualitatif).

      Hapus
  27. New NVivo 12 Full Version
    New Update Link Download NVivo 12 Full Version
    dik.si/NNVivo

    BalasHapus

Silahkan sampaikan komentar atau pertanyaan dengan mengetikkan dalam kotak komentar.