
Informasi apa yang kawan-kawan dapat peroleh dari melihat lokasi kampus Undana dengan menggunakan Google Earth? Setelah layar benar-benar jelas, kawan-kawan akan dapat melihat lokasi kampus sebagaimana pada gambar di bawah ini.
![]() |
Peta lokasi kampus Undana |
Mari kita gunakan contoh penelitian yang memang pernah dilakukan. Seorang mahasiswa minat perlindungan tanaman melakukan penelitian survei di Kecamatan Kupang Timur untuk mengetahui kehilangan hasil yang disebabkan oleh OPT golongan burung pada padi sawah. Untuk menentukan besar kehilangan hasil, mahasiswa melakukan analisis regresi antara besar kehilangan hasil sebagai peubah bebas (Y) dan kejadian kerusakan sebagai peubah bebas (Y). Ternyata hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak nyata. Ia bingung, bagaimana menjelaskan hal ini dalam pembahasan. Saya menyarankan agar ia memetakan sebaran geografik tingkat kejadian kerusakan dan sebaran geografik tingkat besar kehilangan hasil untuk melihat hubungan keduanya dalam ruang.
![]() |
Peta sebaran geografik kejadian kerusakan tanaman oleh OPT golongan burung padi di Kecamatan Kupang Timur |
![]() |
Peta sebaran geografik besar kehilangan hasil padi oleh OPT golongan burung di Kecamatan Kupang Timur |
Dalam konteks spasial, data kejadian kerusakan dan besar kehilangan hasil masing-masing hanyalah merupakan data atribut setiap tanaman padi yang masing-masing menempati ruang dengan koordinat geografik tertentu. Demikian juga dengan pendapat warga kampus Undana mengenai kehijauan kampus mereka, juga merupakan atribut warga kampus dari fakultas-fakultas yang menempati ruang dengan koordinat geografik tertentu. Data mengenai ruang ini dinyatakan dalam koordinat geografik lintang dan bujur (antara lain dinyatakan dalam satuan derajat, menit, detik atau derajat desimal). Data seperti ini merupakan data spasial (spatial data). Data spasial dapat berupa data titik (point), data garis (line), atau data bidang (area). Titik, garis, atau bidang tersebut dapat digambarkan dalam pola vektor (vector) atau dalam pola raster (terdiri atas kumpulan titik-titik yang disebut piksel, pixel). Titik lokasi kejadian kerusakan dan kehilangan hasil serta garis jalan raya dan batas desa pada peta sebaran geografik kejadian kerusakan dan peta sebaran geografik besar kehilangan hasil di atas merupakan data vektor. Pada kedua peta yang sama, gradasi warna yang menunjukkan kawasan persawahan, kawasan semak belukar, dan sebagainya merupakan data piksel. Data piksel tersebut diperoleh melalui satelit, memuat berbagai macam informasi yang baru dapat dipilah-pilah setelah melalui analisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis berbasis sistem informasi geografik.
Jangan khawatir bila kawan-kawan belum memahami hal ini karena di fakultas-fakultas pertanian, teknik analisis data selama ini difokuskan hanya pada analisis data atribut. Semua data yang dianalisis dengan menggunakan berbagai teknik analisis statistik merupakan data atribut. Data atribut kehilangan dimensi yang sangat penting mengenai data, yaitu data itu ada di mana? Kawan-kawan boleh bersikukuh bahwa untuk menentukan penyebab kehilangan hasil perlu dilakukan percobaan sehingga hubungan sebab-akibat dapat ditentukan dengan validitas internal yang tinggi. Tetapi tetap saja tidak diketahui, kehilangan hasil yang nyata tersebut terjadi di mana? Kawan-kawan boleh bersikukuh bahwa satu-satunya cara untuk menentukan faktor yang mempengaruhi kesuburan tanaman adalah dengan melakukan percobaan pemupukan, tetapi pertanyaan di mana pemupukan dapat meningkatkan kesuburan tanaman tetap tidak terjawab. Hal ini terasa sangat ironis sebab meskipun pertanian berkaitan dengan ruang, bidang ilmu pertanian tidak mempelajari analisis data yang berkaitan dengan ruang (data spasial).
Analisis data spasial memang rumit, tetapi itui dahulu, ketika peta masih harus dibuat di atas kertas dan untuk melakukan analisis spasial harus ditumpangtindihkan berbagai macam peta tematik (peta mengenai tema-tema tertentu). Kemudian lahir apa yang dikenal sebagai sistem informasi geografik (SIG, geographic information system atau GIS) untuk menganalisis data spasial menggunakan komputer. Pada awalnya perangkat aplikasi SIG masih sangat jarang dan harganya mahal. Tetapi kini terdapat sangat banyak program aplikasi SIG dan banyak di antaranya merupakan program aplikasi gratis. Kalau sudah begitu, apa lagi alasan analisis data spasial tidak dipelajari pada fakultas-fakultas pertanian? Atau, haruskah kawan-kawan menunggu sampai sistem informasi geografik diajarkan baru mulai belajar? Kalau begitu, itu artinya kawan-kawan kuliah hanya karena ingin memperoleh gelar sarjana. Bila memang ingin memperoleh pengetahuan, mengapa tidak belajar sendiri?
Mengapa tidak? Untuk mulai belajar sendiri, mulailah dengan mempelajari apa itu sebenarnya SIG. Kawan-kawan dapat mempelajari apa itu SIG dari berbagai situs Internet, misalnya pada halaman What Is GIS situs ESRI atau halaman GIS situs National Geographic. Kemudian, kawan-kawan dapat mulai memperdalam pemahaman mengenai konsep-konsep dasar dengan menggunakan program aplikasi semisal Google Earth. Dengan menggunakan Google Earth kawan-kawan dapat mempelajari apa itu koordinat dan apa itu data spasial titik (placemark), garis (path), dan bidang (polygon), bagaimana membuat data spasial tersebut, dan menyimpan data spasial dalam format file KML. Selanjutnya mulailah mempelajari program aplikasi SIG sederhana berbasis vektor semacam OpenJump GIS dan program aplikasi SIG sederhana berbasis raster semisal SAGA GIS. Bila sudah cukup mahir, silahkan kemudian mempelajari program aplikasi yang lebih kompleks semisal DIVA-GIS, GRASS GIS, atau Quantum GIS (QGIS). Semua program aplikasi SIG ini gratis, silahkan unduh dengan mengklik tautan masing-masing.
Revisi belum pernah dilakukan
Hakcipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.
Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.
Terima kasih pak....
BalasHapusDari tulisan diatas saya lebih memahami bagaimana menganalisis data survei, namun yang masih membuat saya bingung yaitu pola sebaran dalam ruang (spasial) ?
Novita, pernah membaca bahwa produksi jagung di Kabupaten TTS mencapai 3 ton/ha? Kalau Novita jeli, pasti akan bertanya, Kabupaten TTS itu begitu luas, apakah di semua tempat di kabupaten TTS produksi jagungnya 3 ton/ha? Data spasial merupakan data mengenai lokasinya di mana, sedangkan data produksi merupakan data atribut. Kalau ada seorang pengusaha jagung bertanya kepada Novita, di desa mana di Kabupaten TTS yang produksi jagungnya mencapai 3 ton/ha, bagaimana Novita dapat menjelaskan dengan cara paling mudah kepada pengusaha itu? Menggunakan peta, bukan? Untuk membuat peta, diperlukan data spasial. Data spasial dapat berupa titik, garis, atau bisang, masing-masing dinyatakan sebagai koordinat geografik. Sebaran dalam ruang yang saya jelaskan dalam tulisan ini berkaitan dengan koordinat geografik setiap titik pengamatan yang ditentukan dengan menggunakan alat yang disebut GPS (Global Positioning System). Bila Novita tertarik terhadap analisis spasial, silahkan baca tulisan-tulisan saya yang berkaitan dengan hal ini pada blog Sumberdaya Skripsi (http://sumberdayaskripsi.blogspot.com).
HapusTerima kasih pak atas jawaban yang telah bapak berikan
HapusTerima kasih pak...
BalasHapussaya telah membaca tulisan ini, dan saya mungkin akan memahami ketika mengerjakan tugas akhir nanti.
Mudah-mudahan, Novita.
HapusTulisan Bapak mengenai Menganalisis Data Survei yaitu Bagaimana menggunakan informasi spasial dalam mempertajam data survei,saya mendapat informasi yang penting dan berguna sehingga pada nantinya lebih mudah dalam membuat suatu penelitian tidak bingung.
BalasHapusdengan melihat tulisan beserta gambar yang ada saya mengerti bahwa sebelum melaukan penelitian perlu dilakukan survey.halini dilakukan untuk mengetahui padat jumlah penduduk pada suatu daerah penelitian.hal ini juga penting karena dalam penelitian hal ini juga harus dicantumkan,
BalasHapusMaaf bila saya justeru bingung terhadap apa yang Yohanes maksudkan.
Hapusterima kasih pak atas tulisan tentang menganalisa data survei.....saya belum terlalu memahami secara menyeluruh tentang hal ini....apakah analisis data surfei sangat perlu di lakukan?.....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusJawaban saya seharusnya begitu. Tetapi mahasiswa Agroteknologi Faperta Undana tahunya hanya melakukan penelitian eksperimental karena hanya rancangan penelitian itulah yang diajarkan (disebut rancangan percobaan). Coba bayangkan, ada mahasiswa yang melakukan penelitian eksperimental mengenai pengaruh jarak tanam, padahal kenyataannya bagaimana menanam dengan jarak tanam teratur bila tanah temapt menanam bukan hanya tanah berbatu melainkan batu bertanah? Kalau begini, bukankah berarti bahwa kita melakukan penelitian tanpa mempedulikan permasalahan yang dihadapi oleh petani. Untuk mengetahui apakah jarak tanam memang merupakan permasalahan yang dihadapi oleh petani kita di NTT, kita perlu terlebih dahulu melakukan penelitian survei. Mudah-mudahan jawaban ini dapat memudahkan Susana mengerti, mengapa perlu melakukan penelitian survei. Maaf, sebelumnya saya memberikan contoh yang kurang sesuai sehingga jawaban sebelumnya saya hapus.
Hapusterima kasih pak atas jawaban yang diberikan....sekarang saya paham bahwa dalam penelitian analisis data survei sagat perlu dilakukan........
HapusTerima kasih Pak Wayan untuk informasi yang sangat penting dan bermanfaat ini, semoga ke depannya akan ada lebih banyak mahasiswa yang melakukan penelitian dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yang semakin hari semakin canggih ini supaya mahasiswa juga tidak dikatakan ketinggalan dan semoga juga akan ada lebih banyak dosen di fakultas pertanian yang peduli akan hal ini.
BalasHapusItulah persoalannya Leni, semoga juga apa yang saya lakukan selama ini dapat diterima mahasiswa sebagai bentuk kepedulian saya terhadap mahasiswa. Dari pembicaraan beberapa mahasiswa, saya tahu bahwa mereka enggan memilih minat perlindungan tanaman katanya karena dosen-dosen perlindungan tanaman tanaman disiplin dalam mengajar dan mengajarkan materi yang berat karena sesuai dengan RKPS. Mungkin ketika mahasiswa mengetahui bahwa salah seorang dosen yang mengajar matakuliah MI adalah dosen perlindungan tanaman, sebagian ingin pindah ke kelas lain supaya bisa terlambat dan diberikan materi yang mudah.
HapusTulisan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa terlebih yang sedang melakukan penelitian.dengan Memanfaatkan Informasi Spasial dapat Mempertajam Analisis Data Survei.
BalasHapusMaaf, tolong baca tulisan ini sekali lagi, Temy. Analisis data survei dapat dilakukan tanpa memanfaatkan informasi spasial. Itu yang selama ini dilakukan oleh kawan-kawan di jurusan agribisnis (dahulu sosial-ekonomi pertanian). Tidakkah Temy membaca judul tulisan ini, Analisis Data Spasial untuk MEMPERTAJAM Analisis Data Survei? Maksud saya, analisis data survei akan menjadi lebih tajam bila disertai dengan analisis data spasial seperti contoh yang saya berikan pada tulisan ini. Tolong jangan membuat kesimpulan jalan pintas.
Hapusiya Pak.., Terima kasih
Hapusdari tulisan diatas saya telah mengerti dengan apa yang di maksudkan analisis data survei dan memanfaatkan informasi spasial..
BalasHapustrimah kasi pa karena telah membantu dalam mempermudahkan kami dalam mengunduh dan menemukan ataupun mempelajari hal yang baru dari program yang bapa berikan ...
Terima Kasih Pak sudah menulis tentang penggunaan google Earth,dan langkah-langkah penggunaanya. ini akan lebih memudahkan dalam menganalisis data survei .
BalasHapusBelajar mengenai Data Survei sangat sulit untuk dipahami . terima kasih karena dengan informasi ini dapat membantu saya lebih memahami mengenai Data Survei.
BalasHapusTerima kasih untuk tulisan yang telah bapak buat, dan tulisan ini akan sangat bermanfaat ketika saya akan menyelesaikan tugas akhir dan saya akan membacanya lagi... dan yang ingin saya tanyakan, Mengapa teknik analisis data selama ini difokuskan hanya pada analisis data atribut ??
BalasHapusPertanyaan ini sangat sulit menjawabnya, tapi mungkin karena belum banyak dosen fakultas pertanian yang menyadari bahwa data dalam bidang pertanian mempunyai dimensi ruang. Atau mungkin karena banyak dosen hanya mengajarkan apa-apa yang dahulu pernah diajarkan oleh dosen mereka.
Hapusterima ksih bapk,karena sya sudah ,ngerti dengan bacaan yang di atas,jadi sya harap sya bisa mengingat kembali saat melakukan dan mengerjakannya kedepan.
BalasHapusterima kasih pak...
BalasHapussaya telah membaca tulisan di atas,sangat bermanfaat bagi saya saat menyelesaikan tugas akhir nanti,
Wah,dari tulisan ini saya sangat tertarik,oleh karena itu bisa dengan mudah saya pahami tulisan ini.Bagaimana menganalisis Data Survei dengan Memanfaatkan Informasi Spasial untuk Mempertajam Analisis Data Survei.
BalasHapussaya sangat terbantu dengan tulisan ini.Dari tulisan ini juga saya baru mengetahui bahwa Google Earth kita dapat mempelajari apa itu koordinat dan apa itu data spasial titik (placemark), garis (path), dan bidang (polygon), bagaimana membuat data spasial tersebut, dan menyimpan data spasial dalam format file KML yang membuat saya ingin belajar lebih banyak lagi mengenai google earth.
saya ingin bertanya,apakah hanya dengan google earth kita dapat memperoleh data penelitian kita?apakah google earth juga bisa menampilkan tampilan 3D?apakah google earth dpat menampilkan luas dari suatu DAS,dalamnya suatu DAS dan panjangnya suatu DAS?
terima kasih pak
Senang membaca komentar Samuel yang merasa tertarik untuk mempelajari Google Earth. Apakah sudah mengunduh, memasang, dan mencoba menggunakannya? Google Earth dapat membeantu memperkaya data penelitian dengan menunjukkan lokasi di mana data berada di permukaan bumi dalam kaitan dengan data yang sudah ada dalam citra Google Earth (misalnya data jalan, sungai, gunung, permukiman, dsb.). Data penelitian harus dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk kemudian disajikan dan dianalisis dengan bantuan Google Earth. Google Earth dapat membuat tampilan 3D. Untuk menentukan luas DAS dan panjang sungai dalam DAS sebaiknya digunakan program aplikasi SIG yang memang dirancang khusus untuk itu, misalnya SAGA GIS. Silahkan unduh SAGA GIS dari: http://www.saga-gis.org/ (gratis).
HapusDengan adanya tulisan ini akan sangat berguna bagi saya ketika dalam menyelesaiakan tugas akhir nanti dengan menggunakan analisis survei,walaupun sangat sulit tapi saya akan lebih giat lagi untuk belajar....
BalasHapusterima kasih Pak.....
terima kasih bapak.
BalasHapusdari bacaan ini saya dapat memahami cara mempertajam analisis data survei dengan bantuan informasi spasial,dan sangat membantu dalam kegiatan penelitian.
tapi saya blum megerti tentang cara menayajikan informasi spasial dengan hasil analisis data survei.
Memang sangat penting untuk dapat memahami berbagai aplikasi yang dapat mempermudah dalam suatu analisis,tentunya saya punya keinginan untuk mempelajari lebi dlam lagi,meski dari sekilas membaca tulisan ini terkesan agak rumit menurut kamampuan memahami saya tentang analisis data spasial.
BalasHapusHarusnya aplikasi-aplikasi ini harus menjadi kesenagan bagi setiap mahasisiwa dikampus yang melakukan penelitian ataupun yang baru belajar meneliti,agar kita tidak ketinggalan padahal bekuliah di Universitas yang berwawasan global.
Terimakasih.
Sesuatu yang baru dipelajari memang terasa agak rumit. Bahkan menggunakan ponsel baru pun pada mulanya terasa agak rumit, bukan?
HapusTerima kasih pak, dalam bacaan diatas saya menjadi paham bagaimana cara mengumpulkan data, dan bagaiman menggunakan analisis regresi linier.
BalasHapusDari tulisan di atas suda bisa membantu saya dalam melakukan suatu penelitian untuk proposal saya nanti, terima kasih bapak.
BalasHapusSetelah membaca tulisan ini nsaya lebih mengerti tentang penelitian survey dan bagaimana menganalisis data survey, namun saya masih bingung tentang informasi spasial,bagaimana kita menentukan data spasial karena ini merupakan sesuatu yang baru bagi saya.
BalasHapusData spasial terdiri atas titik, garis, atau bidang di permukaan bumi yang keberadaannya dinyatakan dalam koordinat geografik (lintang dan bujur). Data spasial tersebut dikumpulkan dengan menggunakan alat yang disebut GPS (Global Positioning System) untuk menangkap sinyal satelit yang akan digunakan oleh alat tersebut untuk secara otomatis menghitung koordinat geografis.
HapusSetalah saya membaca tulisan ini saya lebih tertarik dalam melakukan penelitian survey dimana penelitian survey lebih cepat mendapatkan data dan mendapat banyak informasi. Informasi yang diperoleh seperti penggunaan peta karena peta lokasi dilakukan untuk melihat tempat yang digunakan dalam penelitian
BalasHapusTerima kasih pak udah memberikan saya pemahaman tentang menganalisa data khusus guna untuk memertajam dalam menganalisa data survei
BalasHapusDari tulisan “Menganalisis Data Survei: Bagaimana Memanfaatkan Informasi Spasial untuk Mempertajam Analisis Data Survei?” saya memahami pentingnya ketelitian dan pengalaman dalam pelaksanaannya pada suatu penelitian dan dalam mengamati gambar-gambar tadi saya mulai tertarik dengan yang seperti ini.
BalasHapusTerima kasih Pak.
Silahkan unduh dan pasang program aplikasi Google Earth versi gratis di komputer dan mulai mempelajari cara menggunakannya (tersedia versi Bahasa Indonesia). Bila mengalami kesulitan, silahkan hubungi saya.
Hapus