Selamat Datang

Selamat datang kepada kawan-kawan yang telah berkenan berkunjung. Blog ini bercerita tentang usaha saya untuk belajar meneliti. Bila kawan-kawan juga baru mulai belajar meneliti, silahkan jelajahi blog ini. Tetapi bila telah berpengalaman, blog ini bukan untuk Anda. Karena saya baru belajar meneliti maka tulisan-tuilisan akan terus menerus saya revisi, seiring dengan pustaka yang saya peroleh dan masukan dari kawan-kawan. Karena itu, silahkan sampaikan komentar pada bagian bawah setiap tulisan dan kunjungi lagi lain kali, untuk membaca tulisan revisi paling mutakhir.

Jumat, 29 November 2013

10. Apa Itu Penelitian Kualitatif, Kapan Dilakukan, serta Bagaimana Merancang dan Melakukannya?

Print Friendly and PDF Penelitian kualitatif sebenarnya merupakan kategori penelitian yang dibedakan berdasarkan tipe data yang yang dikumpulkan dan cara data dianalisis. Penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan di kalangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Kalangan ilmu-ilmu alam pada umumnya beranggapan selalu mengumpulkan data kuantitatif, padahal di laboratoriumpun mereka juga sering melakukan pengumpulan data kualitatif. Coba saja tanyakan kepada teman-teman dari minat agronomi, data apa yang dikumpulkan untuk mendeskripsikan benih? Selain mengukur panjang dan lebar serta menimbang 100 butir biji, mereka mungkin mencatat bentuk biji dan warna biji. Hal yang sama juga dilakukan oleh teman-teman dari minat ilmu tanah, mereka mencatat, misalnya, warna tanah, struktur tanah, dan sebagainya. Apalagi kawan-kawan pada minat perlindungan tanaman, mereka mencatat banyak data kualitatif untuk menguraikan gejala dan tanda penyakit dan gejala kerusakan tanaman oleh OPT golongan hama. Mereka juga membuat banyak catatan kualitatif mengenai morfologi patogen, misalnya morfologi koloni dan midelium jamur, morfologi konidiofora, morfologi fialida, morfologi konidia dan seterusnya.

Hanya saja, mereka mencatat semua data kualitatif itu tanpa mengetahui bahwa mencatat data kualitatif, seperti halnya mencatat data kuantitatif, juga memerlukan metode tersendiri. Tentu saja mereka tidak mengetahui ini karena kepada mereka memang tidak pernah diajarkan metode penelitian kualitatif. Ini terjadi, sekali lagi, sebagaimana telah saya paparkan pada tulisan lainnya, kurikulum pendidikan yang didasarkan pada warisan. Maksud saya, apa yang diajarkan oleh seorang dosen hanyalah meneruskan apa yang pernah diajarkan oleh dosen dari sang dosen. Jarang ada dosen yang cukup berani untuk belajar di luar apa yang dipelajari dari para dosennya, apalagi berani kreatif untuk mengeksplorasi metode baru dalam melakukan penelitian. Akibatnya, tentu saja bisa fatal. Seorang mahasiswa tidak bisa mengidentifikasi patogen penyebab penyakit yang ditelitinya karena ketika melakukan pengamatan dengan mikroskop, tidak tahu ciri-ciri kualitatif apa yang harus dicatat supaya dapat mengidentifikasi jamur golongan tertentu.

Beberapa pihak berpandangan bahwa penelitian kualitatif dapat dibuat menjadi kuantitatif atau sebaliknya. Uraian mengenai hal ini misalnya dapat diperoleh pada halaman The Qualitative-Quantitative Debate pada situs Web Center for Social research Methods. Argumentasi yang diajukan pada halaman situs ini adalah bahwa tema-tema pada penelitian kualitatif dapat dikode untuk memperoleh nilai kuantitatif untuk selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Pun sebaliknya, pada halaman situs ini juga diajukan argumentasi bahwa dalam pengukuran dengan skala kuantitatif juga diperlukan pengambilan keputusan kualitatif. Mungkin argumentasi yang diajukan benar, tetapi bagi saya bukan hanya itu persoalannya. Peneliti kualitatif tidak ingin melakukan generalisasi karena mereka memandang pengetahuan bersifat subyektif dan bergantung pada pengalaman pribadi (cara pandang pascamodernisme). Karena itu mereka cenderung melakukan pendalaman terhadap suatu kasus daripada melakukan generalisasi. Oleh karena itu mereka tidak memerlukan analisis statistik sebab analisis ini diperlukan hanya apabila akan dilakukan generalisasi. Jadi, peneliti kualitatif tidak nbersedia mengubah data mereka menjadi data kuantitatif karena mereka mempunyai alasan. Bagi kawan-kawan dengan minat perlindungan tanaman, data kualitatif diperlukan karena kunci dikotomi untuk mendeterminasi jamur, misalnya, memang menggunakan ciri-ciri kualitatif.

Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung (direct observation), wawancara mendalam (in-depth interviews), diskusi kelompok fokus (focus group discussion), atau melibatkan diri langsung (participan observation). Kawan-kawan dari program studi agribisnis mungkin mengamati bagaimana petani memasarkan hasil usahataninya, mewawancarai petani secara mendalam atau melakukan diskusi kelompok fokus untuk memperoleh alasan mengapa melakukan perladangan tebas bakar. Mereka juga dapat melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan perladangan tebas bakar untuk merasakan sendiri betapa berat pekerjaan yang dilakukan. Kawan-kawan dari program studi agroteknologi melakukan penganatan langsung untuk mencatat ciri-ciri morfologis suatu kultivar tanaman, mencatat ciri-ciri tanah, mencatat gejala dan tanda penyakit atau gejala kerusakan oleh OPT golongan hama, bahkan mencatat ciri-ciri morfologis OPT. Untuk melakukan itu perlu ditentukan apa yang perlu diamati dan bagaimana melakukan pengamatan, siapa yang harus diwawancarai dan bagaimana melakukan wawancara, siapa yang perlu dilibatkan dalam diskusi kelompok fokus dan bagaimana melakukan diskusi, dan bagaimana supaya bisa terlibat dalam kegiatan oleh masyarakat yang sedang diteliti.

Semua itu tentu saja memerlukan metode, sama seperti penelitian kuantitaif yang juga memerlukan metode. Bahkan bukan hanya satu metode, melainkan kombinasi beberapa metode. Tidak jarang pula kombinasi metode dilakukan dengan mengaitkan dengan susut pandang atau paradigma yang digunakan untuk melakukan pendekatan masalah. Karena itu, metode penelitian dalam penelitian kualitatif sering disebut pendekatan penelitian (qualitative research approach). Pendekatan penelitian yang digunakan antara lain adalah (sekedar sebagai contoh):
Saya tidak mungkin bisa memaparkan pendekatan penelitian kualitatif tersebut di atas secara rinci mengingat masing-masing merupakan teori yang sangat kompleks. Saya juga tidak mungkin memaparkan seluruh macam rancangan penelitian kualitatif mengingat jumlahnya yang banyak. Untuk mempelajari lebih banyak macam rancangan penelitian kualitatif, silahkan kunjungi halaman Methodologies pada situs Online QDA. Apa yang saya lakukan adalah memperkenalkan kepada kawan-kawan dalam kalngan agroteknologi bahwa penelitian kuantitatif semacam penelitian eksperimental dan penelitian survei hanya merupakan bagian dari metodologi penelitian yang sedemikian kompleks. Lagipula, saya perlu memberikan fokus pada pengumpulan data kualitatif yang relevan dan perlu dilakukan oleh kawan-kawan pada program studi agroteknologi.

Pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan dengan cara menentukan tema terlebih dahulu atau mengidentifikasi tema dari data kemudian. Dengan menyampaikan ini saya ingin mengatakan bahwa dalamn penelitian kualitatif, pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan bersamaan. Khusus untuk pengumpulan data kualitatif yang relevan dengan bidang agroteknologi, sebaiknya tema dirumuskan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan mengingat pengumpulan data kualitatif pada umumnya dilakukan untuk mengidentifikasi gejala atau tanda penyakit, mengidentifikasi organisme pengganggu tanaman, atau mengidentifikasi organisme atau media tumbuh organisme (misalnya tanah). Dengan tujuan tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui ciri-ciri apa yang diperlukan untuk mengidentifikasi. Ciri-ciri yang diperlukan untuk melakukan identifikasi tersebutlah yang kemudian ditetapkan sebagai tema untuk diamati langsung, baik di lapangan maupun di laboratorium. Ini berarti bahwa sebelum melakukan pengamatan terlebih dahulu perlu dipelajari ciri-ciri apa yang diperlukan untuk mengidentifikasi. Ciri-ciri tersebut dapat dipelajari dari kunci determinasi yang tersedia untuk golongan organisme atau media tumbuh ternetu.

Sebagai contoh, saya sampaikan 15 ciri yang perlu diamati untuk dapat mengidentifikasi kultivar pisang berdasarkan genom. Dari ke-15 ciri tersebut, sebagian besar merupakan ciri kualitatif. Setiap ciri kualitatif tersebut kemudian masing-masing diamati sebagai tema tersendiri dan dicatat nilainya. Teman saya, seorang mahasiswa agroteknologi, mencatat ciri-ciri kualitatif hasil pengamatan dalam bentuk catatan yang disertai dengan foto. Penelitian ini juga sekaligus merupakan contoh bahwa data kaulitatif dapat dianalisis secara kuantitatif karena setiap ciri morfologis disertai dengan kriteria pemberian skor. Jumlah skor yang diperoleh dari ke-15 ciri-ciri morfologis digunakan untuk menentukan genom pisang yang diamati, apakah AA, AAA, AAB, ABB dan seterusnya.

Revisi belum pernah dilakukan
Creative Commons License

Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.

29 komentar:

  1. Terima kasih pak,
    Dengan adanya penjelasan diatas saya lebih memahami apa itu penelitian kualitatif serta membedakan Pendekatan etnografik, Pendekatan fenomenologis dan Pendekatan grounded theory

    BalasHapus
  2. dengan melihat tulisan ini saya ingin bertanya apakah metode peneulisan kualitatif dan kuantitatif dapat digunakan secara bersamaaan dalam menulis suatu hasil penelitian????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapat, banyak skripsi, khususnya dalam minat perlindungan tanaman (dahulu prodi IHPT) menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan. Misalnya, untuk mengidentifikasi hama berdasarkan morfologi dan untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala dan tanda penyakit diperlukan metode kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Hanya saja, karena mahasiswa tidak pernah diajar metode kualitatif, penggunaan metode kualitatif menjadi kurang efektif.

      Hapus
  3. Terima kasih pak...
    saya mau bertannya metode apa saja yang diperlukan dalam penelitian kualitatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Novita, penelitiaan kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam, metode survei wawancara, metode survei pengamatan, metode pengamatan partisipatori, dan masih banyak lagi.

      Hapus
    2. oke Pak.. terima kasih.. berarti metode yang dipakai bukan hanya satu.

      Hapus
  4. Terima kasih Pak..
    tulisan ini memberi pemahaman yang yang lebih jelas tentang kapan digunakan penelitian kualitatif dan merancangnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan nanti, ketika pada saat ujian saya menanyakan tentang penelitian kualitatif, Temy bisa menjawab dengan mudah.

      Hapus
  5. Seperti halnya dengan Analisis Data , Penelitian Kualitatif juga menurut saya adalah hal yang sangat sulit. Tetapi dari tulisan yang sudah saya baca dapat saya pahami mengenai penelitian Kualitatif.

    BalasHapus
  6. Penelitian kualitatif merupakan kategori penelitian yang dibedakan berdasarkan tipe data yang yang dikumpulkan dan cara data dianalisis,yaitu dengan pengamatan langsung (direct observation), wawancara mendalam (in-depth interviews), diskusi kelompok fokus (focus group discussion), atau melibatkan diri langsung (participan observation).Terima Kasih Pak ini akan membantu saya dalam mendapatkan data kualitatif.

    BalasHapus
  7. Setelah membaca tulisan diatas, saya dapat mengerti bagaimana melakukan analisis kualitatif, tetapi yang ingin saya tanyakan kepada bapak adalah Dalam melakukan penelitian, Analisis apa yang baik untuk dilakukan dan Analisis apa yang membutuhkan waktu lebih lama ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sarni, persoalannya adalah bukan analisis yang baik dan cepat, melainkan analisis yang tepat. Analisis yang tepat bergantung pada banyak hal, antara lain masalah penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengumpulan data. Jadi tidak ada analisis yang paling tepat, apalagi paling baik dan paling cepat, tanpa mempertimbangkan hal-hal tersebut.

      Hapus
  8. Dari tulisan ini sya dapat memahami pentingnya metode kulitatif,dengan berbagai teknik dalam melakukan metode tersebut dan metode ini tidak serumit metode kuantitatif.saya juga dapat mengetahui bahwa ternyata metode kualitatif dapat di nyatakan secara kuantitatif.
    Metode kualitatif ini sering diabaikan padahal meiliki peran yang sangat penting.

    BalasHapus
  9. Dengan membaca saja saya belum mengeri dan masih bingung,,,tetapi terima kasih telah menambah satu pengetahuan lagi.saya mesti banyak belajar lagi tentang percobaan kualitatif. sehingga pada waktunya nanti saya tidak begitu mengalami kesulitan.
    Terima Kasih Pak...

    BalasHapus
  10. Dari tulisan ini saya dapat memahami bahwa Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung , wawancara mendalam , diskusi kelompok fokus , atau melibatkan diri langsung.yang menjadi pertanyaan saya apakah pengumpulan data kualitatif sama dengan observasi langsung di lapangan?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tetapi tidak semua observasi bersifat kualitatif. Pengamatan gejala seperti perubahan warna, perubahan bentuk daun, pembusukan batang atau buah, dan sebagainya merupakan pengamatan kualitatif. Mengamati bagaimana petani melakukan pengolesan bubur California untuk mengendalikan penyakit busuk diplodia pada tanaman jeruk merupakan contoh observasi yang bersifat kualitatif. Mengamati jumlah buah per tanaman jeruk merupakan contoh observasi yang bersifat kuantitatif.

      Hapus
  11. Terima kasih Bpk,karena bacaan di atas sya mngtahui tentang,
    Penelitian kualitatif merupakan kategori penelitian yang dibedakan berdasarkan tipe data yang yang dikumpulkan dan cara data dianalisis,yaitu dengan pengamatan langsung (direct observation), wawancara mendalam (in-depth interviews), diskusi kelompok fokus (focus group discussion), atau melibatkan diri langsung (participan observation).Terima Kasih Pak ini akan membantu saya dalam mendapatkan data kualitatif.
    dan sya juga dapat mngetahui tentang pngumpulan data kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara yang mendalam.

    BalasHapus
  12. Terima kasih Pak,dengan adanya materi ini dapat membantu saya dalam proses belajar saya saat ini........

    BalasHapus
  13. terima kasih atas materi tentang penelitian Kualitatif,apaka kita dapat menggbungan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif? dan apakah dalalm penelitian kualitatif kita juga perlu melakukan uji validitas?...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, kita dapat menggabungkan keduanya, tetapi harus dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan sudut pandang yang sesuai (baca tulisan Apa yang Kau Cari Palupi?). Tentu saja kita juga harus melakukan uji validitas dalam penelitian kualitatif, lebih-lebih validitas konstruk.

      Hapus
  14. Terima kasih pak, dengan bacaan diatas saya bisa mengetahui penelitian kuantitatif dan bagaimana mengumpulkan data kuantitatif.

    BalasHapus
  15. dari bacaan di atas saya dapat menyimpulkan bahwa Penelitian kualitatif sebenarnya merupakan kategori penelitian yang dibedakan berdasarkan tipe data yang yang dikumpulkan dan cara data dianalisis. Penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan di kalangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. terima kasih bapak.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Setelah membaca tulisan ini, ada beberapa pertanyan yang ingin saya tanyakan :
    1. sebernarnya tujuan dari penelitian kualitatif itu apa?
    2. Dalam melakukan penelitian, yang paling utama adalah mencari atau menentukan masalah, yang ingin saya tanyakan masalah seperti apa yang biasanya ada dalam perumusan masalah dalam penelitian kualitatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tujuan penelitian kualitatif pada umumnya adalah untuk mengeksplorasi suatu kasus, khususnya kasus-kasus yang bersifat kemasyarakatan, misalnya untuk mengetahui mengapa pemerintah Kabupaten TTS menolak menyatakan jeruk keprok soe telah menderita penyakit CVPD.
      Masalah penelitian kualitatif pada umumnya merupakan masalah yang saling berkaitan dengan banyak masalah lain, bagaikan benang kusut, yang perlu diurai terlebih dahulu sebelum dapat dilakukan penelitian kuantitatif.

      Hapus
  18. Saya dapat saya pelajari dari tulisan ini mengenai Penelitian kualitatif (jumlah) paling banyak dilihat dalam penelitian adalah jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah polong dll.penelitian kualitatif dilakukan pada saat panen karena pada saat itulah kita dapat pengumpulkan data.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, penelitian kualitatif dapat dilakukan kapan saja. Misalnya, mengamati bagaimana petani memilih dan menyiapkan lahan perladangan tebas bakar, bagaimana petani membuat pagar untuk melindungi tanaman dari OPT ternak lepas, dsb., merupakan contoh-contoh penelitian kualitatif. Sampai saat ini belum ada mahasiswa HPT/Perlindungan Tanaman yang meneliti bagaimana petani membuat pagar dan seberapa efektif pagar yang telah dibuat dapat mengatasi masalah OPT ternak lepas.

      Hapus
  19. Terima kasih pak dengan tulisan ini saya bisa memahami bagimana pengumpulan dan menganalisis data kualitatif dalam penelitian

    BalasHapus
  20. Terima kasih buat tulisannya serta contoh yang terdapat pada paragraph terakhir tersebut.

    BalasHapus

Silahkan sampaikan komentar atau pertanyaan dengan mengetikkan dalam kotak komentar.