Selamat Datang

Selamat datang kepada kawan-kawan yang telah berkenan berkunjung. Blog ini bercerita tentang usaha saya untuk belajar meneliti. Bila kawan-kawan juga baru mulai belajar meneliti, silahkan jelajahi blog ini. Tetapi bila telah berpengalaman, blog ini bukan untuk Anda. Karena saya baru belajar meneliti maka tulisan-tuilisan akan terus menerus saya revisi, seiring dengan pustaka yang saya peroleh dan masukan dari kawan-kawan. Karena itu, silahkan sampaikan komentar pada bagian bawah setiap tulisan dan kunjungi lagi lain kali, untuk membaca tulisan revisi paling mutakhir.

Senin, 25 November 2013

10. Apa Itu Penelitian Survei, Kapan Dilakukan, serta Bagaimana Merancang dan Melakukannya?

Print Friendly and PDF
Sebagai mahasiswa agroteknologi, mungkin kawan-kawan belum banyak mendengar apa itu penelitian survei. Ini menunjukkan dugaan saya selama tidak terlalu keliru, bahwa ilmu merupakan konstruksi sosial yang diwariskan oleh dosen kepada mahasiswanya. Maksud saya, karena dosen pada jurusan agroteknologi dahulu tidak belajar metode survei maka sekarang tidak mengajarkan metode survei. Sama juga dengan analisis data, karena dosen jurusan agroteknologi dahulu tidak pernah belajar analisis data spasial dengan menggunakan teknik sistem informasi geografik (SIG atau GIS, geographic information system) maka sekarang tidak mengajarkan SIG. Kalau terus begini, kapan kita bisa maju? Karena itu, meskipun saya tidak pernah mengambil matakuliah mengenai metode survei dan matakuliah tentang analisis data spasial, saya berusaha belajar sendiri supaya saya bisa mengikuti perkembangan. Anggapan selama ini bahwa metode survei hanya diperlukan oleh kawan-kawan pada jurusan ilmu-ilmu ekonomi dan sosial sebenarnya tidaklah benar. Bagaimana kawan-kawan bisa melakukan penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tanaman pangan pokok alternatif apa saja yang terdapat di NTT, bila tidak mempelajari metode survei?

Survei sebagai metodologi penelitian menggunakan rancangan pengambilan sampel (sampling) sebagai rancangan penelitian (sebagaimana penelitian eksperimental menggunakan rancangan percobaan). Karena obyek penelitian tidak dimanipulasi (diberikan perlakuan) sebagaimana pada percobaan, penelitian survei tidak dapat digunakan untuk mencari penjelasan yang kuat mengenai hubungan sebab-akibat. Namun, penelitian survei dapat digunakan untuk mencari penjelasan mengenai hubungan keterkaitan antara satu peubah dengan satu atau dengan beberapa peubah lain. Misalnya, apakah produksi petani akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan petugas penyuluh lapangan? Bagaimana hasil tanaman jagung bila padat populasi gulma meningkat? Seberapa besar kehilangan hasil tanaman akan bertambah seiring dengan meningkatnya intensitas kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT? Selain itu, penelitian survei terutama berguna untuk melakukan penelitian eksploratori, yaitu penelitian untuk menemukan sesuatu. Misalnya, untuk menemukan penyakit-penyakit apa saja yang telah merusak tanaman pisang di Kabupaten Kupang.

Dalam situasi tertentu, penelitian survei juga dapat dilakukan untuk memberikan penjelasan mengenai hubungan sebab akibat. Misalnya untuk menjelaskan, apa yang menyebabkan gulma Lantana camara yang dahulu sangat dominan di Pulau Timor sekarang menjadi sangat jarang. Tentu saja, agar dapat menghasilkan penjelasan mengenai hubungan sebab-akibat melalui penelitian survei, terlebih dahulu harus dilakukan studi pustaka secara komprehensif dan mendalam mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan gulma tersebut menjadi tersisih. Menurut berbagai pustaka yang saya baca, ternyata terdapat dua faktor yang patut dicurigai: 1) musuh alami kepik lantana Teleonemia scrupulosa dan gulma pesaing Chromolaena odorata. Untuk menentukan mana di antara keduanya yang benar-benar merupakan penyebab, perlu dilakukan survei untuk menentukan: (1) apakah memang terdapat kepik lantana dan sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya pada gulma lantana dan (2) apakah padat populasi lantana menurun seiring dengan meningkatnya padat populasi C. odorata.

Penelitian survei memang paling umum dilakukan pada penelitian yang berkaitan dengan manusia (penelitian ilmu-ilmu sosial dan humaniora). Sering pula, penelitian survei disalahmengerti sebagai sama dengan wawancara atau bahkan sama dengan penelitian menggunakan daftar pertanyaan (masing-masing merupakan tipe penelitian survei). Memang benar bahwa dalam penelitian survei ilmu-ilmu sosial dan humaniora, penelitian survei dilaksanakan dengan melakukan wawancara atau dengan menggunakan daftar pertanyaan. Tetapi wawancara dalam penelitian survei merupakan teknik pengumpulan data, sedangkan daftar pertanyaan merupakan instrumen pengumpulan data. Dan juga, daftar pertanyaan dalam penelitian survei juga dapat dikirimkan untuk diisi sendiri oleh orang yang terpilih sebagai narasumber (dalam penelitian survei lazim disebut responden). Selain dengan melakukan wawancara, pengumpulan data pada penelitian survei juga dapat dilakukan dengan teknik pengamatan kualitatif atau pengamatan kuantitatif (pengukuran). Misalnya, kawan-kawan dapat menggunakan rancangan penelitian survei, misalnya, untuk mengetahui hubungan antara padat populasi gulma dan produksi tanaman. Untuk merancang dan melaksanakan penelitian survei dalam bidang agroteknologi, dapat diikuti langkah-langkah umum berikut ini:
  • Merumuskan masalah penelitian yang untuk menanganinya tidak memerlukan manipulasi terhadap satuan percobaan. Misalnya, masalah penelitian apakah benar petani perladangan tebas bakar mudah mengalami bencana rawan pangan?
  • Merumuskan populasi penelitian dan satuan yang akan digunakan sebagai satuan sampel. Misalnya, untuk menjawab masalah penelitian di atas (yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan), perlu diketahui jenis-jenis tanaman pangan pokok alternatif yang dikonsumsi oleh petani perladangan tebas bakar dan produksi setiap jenis tanaman pada setiap rumah tangga. Dalam hal ini, populasi penelitian adalah seluruh rumah tangga petani perladangan tebas bakar yang terdapat di suatu wilayah dan satuan sampel dari populasi tersebut adalah rumah tangga petani perladangan tebas bakar.
  • Menentukan wilayah populasi penelitian di mana terdapat banyak petani perladangan tebas bakar dan sering terjadi rawan pangan, dengan cara membaca berita media massa, membaca laporan penelitian yang sudah dilakukan, atau bahkan mencari informasi dari instansi pemerintah yang menangani bidang pertanian dan ketahanan pangan.
  • Menentukan karakteristik satuan sampel, apakah tersedia daftar pertani perladangan tebas bekar di kantor desa, bagaimana sebaran dalam ruang dari ladang yang dimiliki oleh setiap petani. Misalnya, ternyata tidak tersedia daftar dimaksud dan ternyata pula petani melakukan perladangan tebas bakar dengan sebaran yang cenderung mengelompok.
  • Menyusun rencana pengambilan sampel, mencakup rancangan pengambilan sampel, ukuran sampel, serta waktu dan frekuensi pengambilan sampel. Karena tidak tersedia daftar nama petani maka pengambilan sampel tidak dapat dilakukan secara acak dan mengingat juga sebaran ladang yang cenderung mengelompok dalam ruang maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rancangan sistematik sederhana sebagai rancangan dasar. Ukuran sampel dapat ditentukan dengan menggunakan cara sebagaimana telah saya paparkan pada tulisan lainnya. Pengambilan sampel cukup dilakukan satu kali pada waktu musim hujan.
  • Merancang kerangka pendekatan masalah, dengan cara mengidentifikasi konsep (konstruk) dan hubungannya satu sama lain melalui proposisi sebagai dasar untuk mengidentifikasi peubah. Berdasarkan atas hubungan antarkonsep tersebut kemudian dirancang hubungan logis antarpeubah untuk mengidentifikasi mana yang merupakan peubah bebas, peubah tidak bebas, dan berbagai peubah lainnya (sebagaimana telah saya uraikan pada tulisan mengenai unsur penelitian). Merancang kerangka pendekatan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program aplikasi pemetaan konsep (lihat daftar di Wikipedia).
  • Menyusun topik pertanyaan dan daftar pertanyaan yang relevan untuk setiap topik pertanyaan untuk kemudian dibuat menjadi daftar pertanyaan tercetak. Daftar pertanyaan tercetak tersebut akan digunakan sebagai panduan pada saat melakukan wawancara. Misalnya, dibuat topik pertanyaan jenis-jenis tanaman pangan pokok (penghasil karbohidrat), tanaman pangan bukan pokok (penghasil sayuran dan buah-buahan), luas tanam atau jumlah tanaman setiap jenis tanaman, gangguan yang dapat menyebabkan gagal panen, dan produksi setiap jenis tanaman. Juga perlu menyusun lembar pengamatan yang akan digunakan untuk mengamati tanaman di lapangan, untuk mencatat gangguan yang ditemukan di lapangan, dan untuk mencatat produksi ubinan.
  • Melakukan kunjungan pendahuluan ke desa-desa lokasi penelitian untuk mengantarkan surat ijin penelitian, memperkenalkan diri dengan aparat desa, dan memperoleh informasi pendahuluan mengenai perladangan tebas bakar dan rawan pangan di desa yang bersangkutan, dengan melakukan wawancara informal (tanpa menggunakan daftar pertanyaan) dengan aparat desa.
  • Melaksanakan pengambilan sampel dengan menggunakan rancangan sistematik sederhana, misalnya dengan menentukan rumah tangga pertama secara acak (misalnya dengan menacak kepala dusun dan kemudian dari rumah kepala dusun ditentukan rumah tangga sampel berikutnya pada jarak tertentu, secara berselang-seling di sebelah kanan dan kiri jalan menuju kantor desa).
  • Melaksanakan survei dengan berdasarkan rencana pengambilan sampel yang telah ditetapkan dan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah disiapkan (daftar pertanyaan dan lembar pengamatan).
Menyusun topik pertanyaan merupaka bagian yang tidak mudah dalam penelitian survei wawancara. Topik pertanyaan harus dapat digunakan untuk memperoleh nilai peubah yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu konsep atau konstruk (validitas konstruk). Misalnya untuk konsep rawan pangan, perlu dipikirkan peubah apa yang akan digunakan untuk mengukur konsep tersebut. Kemudian, setelah peubah ditentukan, peubah perlu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan dapat dibedakan menjadi tipe pertanyaan: pertanyaan terbuka atau pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang dapat dijawab bebas, sedangkan tertutup merupakan pertanyaan yang jawabannya disediakan dalam bentuk pilihan (hanya boleh dipilih satu pilihan atau boleh dipilih beberapa pilihan sekaligus). Dalam hal disediakan pilihan jawaban (tanggapan), perlu dipikirkan apakah jawaban berskala interval sama (skala Thurston), sumatif (skala Likert), atau kumulatif (skala Guttman). Tentu saja, pertanyaan perlu dirumuskan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh responden, bukan dalam bahasa penelitian yang menggunakan banyak istilah teknis.

Penelitian survei akan menjadi jauh lebih menarik bila kawan-kawan mengerti cara mengakses dan menggunakan peta citra satelit Google Earth. Dengan menggunakan peta citra satelit tersebut, kawan-kawan dapat memeriksa pola pemukiman di setiap desa, menentukan jalan desa, menentukan lokasi kantor desa, dan bahkan menentukan lokasi perladangan. Dengan menggunakan alat penerima GPS (Global Positioning System), kawan-kawan dapat menentukan koordinat (lintang atau latitude dan bujur atau longitude) lokasi-lokasi tersebut dan bahkan lokasi rumah tangga sampel. Bukan hanya itu, kalau saja sistem informasi geografik (SIG) diajarkan di fakultas pertanian, kawan-kawan dapat menggunakannya bukan hanya untuk melakukan pengambilan sampel, melainkan juga untuk menganalisis data. Misalnya kawan-kawan dapat menentukan hubungan antara ketinggian tempat dengan jenis tanaman pangan yang dibudidayakan dan teknik-teknik analisis geografik lainnya.

Apa yang dapat saya paparkan hanyalah sekedar pengantar untuk memahami metode penelitian survei, khususnya penerapannya untuk melakukan penelitian bidang agroteknologi. Dengan memahami metode penelitian survei dan cara merancang pengambilan sampel, saya berharap semakin banyak mahasiswa agroteknologi yang berminat melakukan penelitian survei. Memang melakukan penelitian survei tidak mudah, apalagi bila dibandingkan dengan melakukan penelitian uji gaya kecambah atau penelitian uji efektivitas bahan nabati di laboratorium. Tapi siapa yang harus mengumpulkan informasi pendahuluan untuk ditindaklanjuti dengan penelitian eksperimental jika semua takut menerima tantangan? Apakah penelitian harus terus hanya mengasumsikan bahwa obyek yang diteliti dalam percobaan memang benar merupakan masalah sehingga layak diteliti, padahal kenyataannya belum tentu demikian?

Revisi terakhir dilakukan pada 21 Desember 2013

Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.

32 komentar:

  1. Terima kasih Pak Wayan, tulisan ini sangat menarik, apalagi tentang penelitian survei yang selama ini belum di ajarkan oleh dosen-dosen di prodi agroteknologi.dan menurut saya dengan melakukan penelitian survai maka ada banyak hal yang dapat dipelajari dibandingkan dengan penelitian-penelitian eksperimental yang hanya dilakukan di laboratorium maupun di rumah kaca karna nantinya ketika lulus kita akan berhadapan langsung dengan masyarakat yang mungkin tidak akan pernah bertanya tentang penelitian yang telah kita lakukan di laboratorium maupun rumah kaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai sekarang pun saya tidak bisa memperoleh jawaban terhadap pertanyaan mengapa pada prodi agroteknologi tidak diajarkan metode penelitian survei. Mungkin karena PD I lebih mementingkan menambahkan matakuliah magang supaya (mahasiswa) bisa jalan-jalan, saya kurang tahu. Menurut saya, matakuliah perancangan percobaan seharusnya diubah menjadi perancangan penelitian, sehingga dapat diajarkan metode eksperimental (percobaan) maupun metode-metode lain, termasuk metode survei.

      Hapus
  2. dengan melihat tulisan ini,sagat memabntu saa dalam menulis suatu hasil penelitin,hal ini di tinjau dari penelitian survei dalam hal ini sebab akibat yang ditmbulkan sesuatu yang telah menjadi bahan penelitian seperti yang kita ketahui pada contoh;contoh dalam tulisan ini.

    BalasHapus
  3. Terima kasih Pak..
    Tulisan ini sangat menarik. penelitian survey yang berhubungan dengan wawancara.
    pasti akan bermanfaat pada saat saya melakukan penelitian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu akan bermanfaat bila nanti Novita melakukan penelitian survei. Bila nanti melanjutkan tradisi melakukan penelitian eksperimental, dan menambah perbendaharaan judul skripsi yang dimulai dengan kata 'pengaruh' (kadang-kadang diganti dengan 'studi'), tentu tulisan ini tidak akan bisa membantu apa-apa.

      Hapus
    2. Ia Pak. saya juga berharap demikian. dan mungkin nanti saya akan sedikit bertanya ke Bapak keetika mengalami kesulitan/
      terima kasih pak

      Hapus
  4. Dari tulisan ini yang dapat saya pahami adalah penelitian survei dilakukan bukan untuk menjelaskan mengenai hubungan sebab akibat, melainkan penelitian survei dapat digunakan untuk mencari penjelasan mengenai hubungan keterkaitan antara satu peubah dengan satu atau dengan beberapa peubah lain.
    Terima kasih Pak, dari tulisan ini juga saya mengetahui bagaimana merancang serta melakukan Penelitian Survei dan dapat membantu saya nanti dalam melakukan penelitian.

    BalasHapus
  5. Setelah saya membaca tulisan diatas, tulisannya sangat menarik dan saya sangat tertarik untuk melakukan penelitian survey. saya tertarik untuk mencoba untuk melakukan penelitian dengan metode survey.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan Sarni, penelitian survei selama ini sangat terabaikan pada jurusan/program studi budidaya tanaman/agroteknologi. Kalau Sarni memilih minat agronomi, tanyakan jenis-jenis tanaman pangan apa saja yang biasa dibudidayakan pada perladangan? Bila memilih minat perlindungan tanaman, jenis-jenis OPT golongan hama, patogen, atau gulma apa saja yang terdapat pada perladangan tebas bakar?

      Hapus
  6. Dari tulisan ini saya dapat mengetahui manfaat penelitian survei, yang akan membantu saya saat penelitian.karena penelitian survei berarti kita melihat apakah betul ada masalah yang akan di teliti,dan apa yang di butuhkan untuk penelitian ini.

    BalasHapus
  7. Terimakasih pak,Penelitian survei bagi saya sangat menarik.
    Banyak hal di NTT yang belum di teliti ,kususnya dalam bidang pertanian karena para peneliti lebi berminat pada penelitian eksperimental.
    Saya ingin meneliti dengan menggunakan penelitian survei meskipun pasti banyak tantangan namun di balik tantangan itu akan ada manfaat.
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Safira, peneliti yang baik adalah yang berani menghadapi tantangan. Sebab dengan menghadapi tantangan maka ia akan bisa belajar banyak hal. Silahkan melakukan penelitian survei, sebab penelitian survei akan bisa menghasilkan temuan yang lebih dari sekedar perlakuan berpengaruh atau tidak berpengaruh.

      Hapus
  8. Dengan membaca dan memahami tulisan tentang penelitian survei, satu pengetahuan lagi telah diperoleh. hal ini sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
    Terima Kasih Pak....

    BalasHapus
  9. terima kasih pak..
    dengan membaca dan memahami penjelasan tulisan tentang penelitian survei,dapat membantu saya saat penelitian,karena penelitian survai sangat bermanfaat bagi saya.

    BalasHapus
  10. Saya sangat senang dengan tulisan ini,karena tulisan ini menjawab pertanyaan saya yang sebelumnya.saya sangat senang dengan penelitian survei.karena:
    1. penelitian survei dapat digunakan untuk mencari penjelasan mengenai hubungan keterkaitan antara satu peubah dengan satu atau dengan beberapa peubah lain
    2. penelitian survei juga dapat dilakukan untuk memberikan penjelasan mengenai hubungan sebab akibat
    3. Penelitian survei akan menjadi jauh lebih menarik karena harus belajar dan mengerti cara mengakses dan menggunakan peta citra satelit Google Earth atau GPS
    4. Penelitian survei juga berhungan lansung dengan lingkungan atau alam,oleh karena itu hal inilah yang membuat saya lebih lagi tertarik mengambil penelitian survei karena ada bagian ADVENTUREnya..
    terima kasih pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samuel, senang ada mahasiswa yang mulai tertarik pada Google Earth dan GPS, dan juga pada adventure. Mungkin yang lebih tepat bukan adventure, melainkan eksplorasi, yaitu menjelajah hal-hal yang belum dilakukan oleh banyak orang lain. Baca tulisan-tulisan saya pada blog Sumberdaya Skripsi (search pada Google) untuk membaca tulisan-tulisan saya mengenai Google Earth dan GPS.

      Hapus
  11. Terima ksih Bpk,karena tulisan di atas membuat saya senang karena bisa mengerti cepat dengan tulisan di atas semua.

    BalasHapus
  12. Terima kasih Pak,karena materi ini dapat membantu saya dalam penelitian nanti meskipun banyak tantangan yang akan saya hadapi......

    BalasHapus
  13. apakah dalam sebuah penelitian kita perlu melakukan penelitian survei terlebih dulu? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow... survei itu sendiri sudah merupakan penelitian (yang belum tentu mudah). Apakah yang Susana maksud sebelum melakukan penelitian eksperimental terlebih dahulu perlu melakukan penelitian survei? Kalau ini yang dimaksud, tentu saja jawaban saya adalah tidak.

      Hapus
  14. Terima kasih pak,dengan bacaan diatas saya menjadi tahu tentang survei dengan survei kita bisa mengetahui sesuatu yang baru untuk melakukan penelitian,dan bacaan diatas saya juga dapat mengetahui cara untuk merancang dan melaksanakan penelitian survei dalam bidang agroteknologi.

    BalasHapus
  15. Dari bacaan di atas saya dapat menyimpulkan bahwa dalam penelitian survei ilmu-ilmu sosial dan humaniora, penelitian survei dilaksanakan dengan melakukan wawancara atau dengan menggunakan daftar pertanyaan. selain itu juga penelitian survei yang di laksanakan juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terima kasih bapak.

    BalasHapus
  16. Terima kasih Bapak, dengan membaca tulisan ini saya lebih mengerti tentang penelitian survey, menurut saya tulisan tentang penelitian survey sangat menarik, sayang sekali karena materi yang menarik ini tidak pernah diajarkan kepada mahasiswa. Kalau saja diajarkan pada mata kuliah pasti banyak mahasiswa yang ingin melakukan penelitian survey.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mervyn, kalau saja saya diberikan lebih banyak waktu untuk menyampaikan materi kuliah Metode Ilmiah, saya akan berusahan mengajarkan. Tapi bagaimana lagi, waktu yang disisakan untuk saya hanya 3 kali pertemuan. Tapi apakah tulisan ini masih kurang dapat membantu? Soal mengapa tidak diajarkan metode survei sebagai matakuliah sebagaimana halnya metode eksperimental (perancangan percobaan), tanyakan saja nanti pada PD I Bidang Akademik, barangkali matakuliah perancangan percobaan dapat diubah menjadi perancangan penelitian (sehingga dapat mengajarkan metode survei).

      Hapus
  17. dari penjelasan diatas, saya lebih memahami apa itu penelitian survei untuk merancang dan melaksanakan penelitian saya nantinya.
    terima kasih pak

    BalasHapus
  18. Terima kasih pak, saya dapat mempelajari banyak tentang penelitian survei dimana penelitian survei dilakukan hanya untuk melihat keadaan dilapangan tanpa melakukan sesuatu kegiatan.setelah melihat keadaan dilapangan barulah kita membuat pertanyaan dan dari pertanyaan itu kita mencari solusi atau jawaban

    BalasHapus
  19. terima kasih pak udah memberikan saya pemahaman tentang bagaimana penelitian survei itu dilakukan

    BalasHapus
  20. Setelah saya membaca tulisan yang cukup panjang ini, saya dapat membadakan antara penelitian survey, wawancara dalam penelitia dan daftar pertanyaan yang mana masing-masing mempunyai defenisi dan kegunaan masing-masing.
    Terima kasih Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya berusaha membuat semua tulisan kira-kira panjangnya sama, tetapi karena saya tahu metode survei tidak diajarkan sebagai matakuliah, maka saya tidak bisa tidak harus menuliskannya agak panjang.

      Hapus
  21. pak mau nyak, bisanya produktivitas tanaman jeruk pertahun tanam berapa kg/ ha ya pak? serta umur ekonomis jeruk  berapa tahun?

    BalasHapus
  22. Maaf pak sy sbgai pemula masi kurang mengerti
    Bisa tidak pak contoh penelitian surfei scara lebgkap

    BalasHapus
  23. Beruntung sekali saya menemukan tulisan bapak ini. Terimakasih banyak bapak wayan🙏, dengan tulisan bapak ini saya semakin percaya diri dengan penelitian survei yang telah saya lakukan. Setelah sempro, proposal kami (tim survei) dipandang sebelah mata dan dibilang "penelitian kamu ini cenderung sosial, pdhl kamu agroteknologi" dengan tulisan bapak ini kami menjadi lebih paham mengenai pentingnya penelitian survei di bidang agroteknologi. Sekali lagi terimaksih bapak.

    BalasHapus

Silahkan sampaikan komentar atau pertanyaan dengan mengetikkan dalam kotak komentar.